Selasa, 21 Oktober 2014

Cerminku




Pagi ini ketika sedang 'ngaca' si bungsu nanya, "knapa Ma, tumben ngaca pake lama ?buruaaannn....ntar aku telat"

Hari ini bercermin agak lama ketika dapat tantangan menulis tentang Self Awareness...susah juga ngomongin diri sendiri, tentu penginnya yang baek-baek semua, yang oke punya dan seterusnya.

Sebagai seorang perempuan tentu agak lumayan lah yaaa...kamsudnya bukan secara fisik. punya suami punya anak dan keluarga pokoke mah, itu sudah hadiah hidup yang indah....
sebagai seorang emak yang punya tiga anak menjelang ABG, ada kebanggaan tersendiri karena masih ingat dan terkonang-konang bagaimana saat mengandung mereka, tumbuh sehat dan menjadi anak-anak dengan segala keunikan mereka.
sebagai seorang istri y....kudu nanya suami sih, tapi Alhamdulillah masih dan semoga selalu nyambung dalam banyak hal.

membicarakan dan memahami diri sendiri seiring usia memang penuh proses. antara ego biar keliatan baik terus di mata manusia (iniii niiihh...godaan terbesar) dan di hadapan Allah sekarang dan nanti ketika dimintai pertanggungjawaban di pengadilan Maha Adil.
setidaknya menjadi diri sendiri dengan memahami kelebihan dan kekurangan dan me-match-ing kan dengan orang lain baik keluarga dan teman adalah proses. Hidup ini perjalanan yang tak melulu lurus pasti berkelok. Dengan pemahaman perjalanan hidup adalah proses selalu siap pasti ada tikungan, jurang dan aral melintang lainnya yang kalau kita persiapkan dengan pandangan lurus dan fleksibel Insya Allah selamat. Tentu dengan tidak membahayakan orang lain dan jalan yang halal di mata Allah.

Memahami diri sendiri butuh waktu karena latar belakang kita, pendidikan juga lingkungan dimana kita berada. Tak berarti mengeksklusifkan diri, tapi andai masih bisa punya pilihan ya memilih dengan selektif dengan siapa, dimana dan bagaimana. Selektif tak semata karena keduniawian tapi juga secara spiritual dan kemanfaat yang besar bagi diri dan keluarga.

Hidup dimulai dari usia 40 tahun, agak benar adanya...karena di usia ini dengan perencanaan dan realisasi hidup yang sudah dijalani sedikit banyak memberi pemahaman tersendiri. Bagaimana kita melalui hidup dan dengan cara apa kita akan memanuver hidup selanjutnya yang entahlah....kita tak pernah tahu sampai usia berapa kita diberi kesempatan hidup.

Yang paling penting, menjadi diri sendiri dengan kemanfaatan yang maksimal demi kebaikan keluarga dan lingkungan tanpa menyakiti dan membuat orang lain terluka karenanya. Apapun sebagai manusia, baik menurut kita belum tentu diterima oleh orang lain. Paling tidak halal di mata Allah, Sang Pencipta dan Maha Mengetahui.

Selamat pagi menjelang siang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar