Senin, 02 Maret 2015

UCAPAN ADALAH DO’A

Seorang teman berbagi inspirasi; Ucapan adalah do’a. Baiklah...mari kita mainkan....

“yups, neng sholehah....” begitu aku membalas sebuah BBM yang masuk dari seorang teman.
“jiiiiaahhh...ibuuuuu....” dia balik balas
“diiihhh...aku do’a in kagak mau, Neng ?”
Stiker ROTFl muncul....

“terima kasih y abang yang sholeh, baik hati dan suka kasih diskon” ucapku ketika menerima uang kembalian belanja dari abang penjual sayur. Ngakak habis itu orang....

Ada yang salah dengan ucapan dan balasan BBM ku yaakkk ?

Mungkin aku disangka bercanda...
Mungkin aku basa basi....
Mungkin temanku dan si abang itu tak tahu kalo aku sedang mendo’akan melalui ucapanku....

Yaahh..gak masalah sih, kalo mereka gak menyangka bahwa aku mendo’akan mereka. Bukan tentang mereka tahu atau mengerti sedang kita do’akan. Tapi sungguh...aku bingung...
Sebegitu seringnya kita mendengar umpatan, kritikan, sindiran dan berbagai kata-kata negatif sehingga ketika kita bersungguh-sungguh berkata baik sambil mendo’akan seringkali kita lupa menjawab dengan perkataan baik pula. Cobaaaaa....apa reaksimu ketika mendengar seseorang mengumpat, membentak dll....cepat membalasnya tho ?? minimal...”apa looohhh...ngata-ngatain guwa ???” yakin itu tertuju padamu ???
Hihihi....
Begitulah kita sehari-hari...begitu mudah bereaksi pada hal-hal negatif sampai lupa berekasi ketika kita menerima kebaikan. Eehhh...bukan lupa, Aningl....kaget, shock gitu...baiklah...seberapa lama terpananya kau mendengar ucapan baik sehingga lupa membalasnya ?? bandingkan ketika mendengar umpatan, kritikan dan sindiran kasar ??? kalah cepat duuuunnnkkk....

Pembiasaan...kebiasaan....habbit....kebiasaan membentuk karakter, begitu ?
Kita yang udah dewasa aja begitu terpana mendengar perkataan baik dan bereaksi luar biasa saat mendengar perkataan negatif. Coba tengok anak-anak kita ? mereka pen-duplikasi luar biasa lingkungan terdekatnya.
Kebayang tho saat mereka lebih sering mendengar teriakan, bentakan dan berbagai “label” negatif yang mau tak mau mereka terima karena keterbatasan fisik, usia dan seterusnya ? apalagi dari orang yang mereka anggap tua, haaahhhhhh.......

Heeyyy...aningls...do’a gak selalu diucapkan dunk...do’a y dalam hati. Dimana hati lebih dekat dengan Sang Pencipta. Hiiiyyaaa...itu pasti...hidup kita memang untuk beribadah pada Pencipta kita, kok. Sebagai tanda taat dan bersyukur bahwa kita berterima kasih atas ciptaan-NYA y kita optimalkan apa yang ada pada diri kita. Hati...oke....fisik....hiyaaa...semuanya...optimal itu dengan sebaik-baiknya, meminimalisir keburukan dan kekurangannya karena ada akal dan hati yang memfilter point point yang minus, kurang baik dan lain-lain.
Aningl.....gue ini manusia bukan malaikat...yang baik melulu...sabar melulu...hihihi....hiyaaa...siapa juga yang bandingin lo sama malaikat ? sama-sama makhluk Alloh  tapi beda tugas, jeehhh...beda dunia dan banyak perbedaan diantara kita dengan mereka walau kadang-kadang kita mengambil alih tugas malaikat dengan mencabut nyawa orang yaakkk (haaahhh...terkontaminasi berita yang lagi jadi trending topik, dweeehh....).

Yups...marah, kesal, jengkel, sebal, murka apalagi yaakk...sebagian dari sifat kita yaakk...karena....???
Haaahhh...ucpan adalah do’a...mari biasakan berkata baik atau diam sajalah kalo tak mampu berkata baik. Trus kalo gue lagi kesal gue kudu ngomong baik juga, Ning ? iyalah...ada istighfar...ada dzikir yang kalo diucapkan dengan baik dan sebaik-baiknya dus sepenuh hati sekiranya kita diberi kelapangan hati untuk meredam rasa kesal, sedih, jengkel, marah, kurang sreg dan lain-lainnya.

Baiklah pembaca yang sholeh dan sholehah...ucapan adalah do’a, jadikan perkataan baik sebagai hobby baru kita, yuuukkkss....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar