Senin, 02 Maret 2015

TENTANG KISAH CINTA....halah dot com



Siapa sih yang gak punya kisah cinta ? pasti adalah...salah satu bagian dari perjalanan hidup ada pasti satu kisah cinta. Hhhh...yap..kisah cinta yang aku tulis ini seperti kisah-kisah lainnya.
Namanya juga kisah cinta dua anak manusia...berhubung daya imajinasiku sangat tinggi akibat terlalu sering baca novel-novel picisan, beginilah jadinya...Tuhan pasti punya skenario terbaik buat mereka. Jiiiiaahhh...mereka ? siapa ? aahh sudahlah...semua temanku gak asyik bikin kalo ditulis di sini...bisa-bisa aku dikira makcomblang mereka dehhh...padahal asli...ini Cuma sekedar catatan yang aku lalui bahwa cinta itu udah ada skenarionya masing-masing. Walaupun aku penginnya happy ending laahhh...kalo Tuhan berkehendak sad ending, piye jaallll ??

Mereka temanku, yaapp...dua-duannya. Dekat banget enggak...jauh bingit juga kagak. Pokoknya adalah beberapa kontak.
Rasa-rasanya aku lihat api cinta membara dimata masing-masing deehh...saat mereka bersama (yaaa iyalaaahh....pan lagi jatuh cinta). Eehhh...cinta orang dewasa loh, y...bukan cinta monyet yang kalo dilihat lagi pada posisiku sekarang ini, unyu jugaaa....tapi agak mengkhawatirkan sekarang di jaman dulu (haaahhh...ketauan jadulnya dan gaeknya deeehh...:P).

Cinta mereka cinta orang dewasa (yaahh..setidaknya begitu menurut pengamatanku). Ada satu visi misi ketika mereka bersama. Ada satu asa agar perasaan saling mendamba itu terikat pada satu perkawinan (mungkin loh, ya....setidaknya orang dewasa saling cinta tentu gak sekedar jalan bareng, makan bareng, menikmati libur bareng dan seterusnya tho ?). tapi emang sih, dari cerita yang selintas kudengar (haahhh....ketauan suka nguping juga ???) taaakkk...mereka pernah sekali dua kali ngobrolin sesuatu pas ada akunya dan diajak ngobrol pulak lah aku...(emang apaan cengo liat dua orang bermata penuh cinta ?). yaapp...ada hal besar yang aku tau belum ketemu jalan keluarnya.

Aahhh...yaaa...begitulah aku, selalu berimajinasi, seandainya mereka...lalu...dan kemudian...maklum Cuma penonton, jadi sah sah saja merangkai cerita dan akhir kisahnya. Seperti kebanyakan orang dan sebagai teman y, berharap happy ending. Bermuara pada satu pernikahan. Tapi itu aku....mereka yang menjalani prosesnya sih, y gaaakkk...taulah. walaupun sepasang mata mereka memancarkan keyakinan akan kebersamaan sampai ujung pernikahan, sedikit keraguaan pun mereka punya karena hambatannya.....banyak dan besar.

Heeeiii...konon kalo cinta mereka kuat, mereka bisa memperkecil hambatan yang menghadang dihadapan mereka. Kalo cinta mereka rapuh yo wess...tapi beberapa catatan pengamatanku, sejatinya mereka kuat menghadapi berbagai rintangan (berasa lomba lari halang rintang deehh..) dan ketika aku iseng nanya keseriusan mereka, diiiihhh...jawabannya diluar harapanku deh (sekali lagi daya imajinasiku tinggi). Mereka menjawab pertanyaan isengku tentang harapan mereka pada hubungannya. Jawabnya standar bingit; terserah Tuhan, Ning....

Haahhhh...kalo itu sih, aku juga tahuuuu....minta, yakini dan terima...
Akhirnya daripada aku menebak-nebak sendiri akhir cerita, aku putuskan tak mengikuti kisah cinta mereka selanjutnya (kecewa siiiihh...dikiiiittt...) bayanganku mereka akan bersemangat mempertahankan cinta mereka, menghalau segala hambatan dan rintangan yang menghadang, bersemangat merintis jalan menuju jenjang pernikahan. Dan realitasnya, slow...menikmati yang ada didepan mereka...dan terserah Tuhan....#lap keringat pake tissue...

Lumayan lama juga gak mengikuti perkembangan kisah cinta mereka. Gak nanya juga, namanya juga cinta orang dewasa...kepo bingits iiihh...kalo nanya-nanya :D :D kebetulan juga walau kontak beberapa waktku dengan jeda lumayan lama, aku pikir mereka baik-baik saja sampai pada suatu hari...

Beeeuuuhh...rusak bubar semua cerita cinta yang aku imajinasikan selama ini. Harusnya mereka merupakan pasangan serasi, yang cowok ganteng, yang cewek cantik, keduanya baik, saling menghargai, saling menyayangi, saling mencintai dan saling-saling lainnya, laahh...kokkk....semua terserah Tuhan, Ning...

Do’a gak pernah ada yang salah y ? nyasar ? itu menurut orang yang berantakan daya imajinasi ala Cinderellanya. Dari jawaban mereka “Semua terserah Tuhan” memang ada satu totalitas bahwa Tuhan yang atur semuanya. Tuhan yang kasih petunjuk jalan mana yang akan mereka tempuh; untuk bersama selamanya atau tetap bersama sebagai teman (haahhh...masih belum terima juga....)

Do’a tak pernah salah apalagi nyasar. Ketika kita minta dan tak diyakini...Tuhan pasti kasih tau jalan lain. Walaupun ketika kita minta dan yakin belum tentu juga Tuhan kasih jalan yang kita pintakan tho ? jawaban Tuhan atas do’a kita Cuma 3, ya...tidak...tunggulah...

“semua terserah Tuhan” buatku...saat itu...satu jawaban ketidakyakinan mereka (haahhh...bukannya pasrah, menerima keadaan apapun yang dipilihkan oleh-NYA ?). secara gitu y...aku tak melihat ikhtiar besar mereka untuk merealisasikan mimpi-mimpi mereka (eehhh...beneran mereka punya mimpi untuk menikah ? jangan-jangan daya imajinasi aku lagi.......). mereka mungkin hanya menikmati kebersamaan yang ada dengan banyak rintangan dan halangan di depan mereka. Mereka sendiri tak yakin mereka mampu menyingkirkan beberapa halangan (sekali lagi ini Cuma daya imajinasiku....).

Daya imajinasi atau bukan, rasa-rasanya aku belajar banyak mengenali seseorang yang begitu kuat mengejar mimpinya. Belajar merasakan bahwa suatu mimpi harus dikejar dengan segala upaya. Fokus...sebagai keyakinan bahwa mimpi itu akan diraihnya...seberapa besar ikhtiar untuk mengejar mimpi-mimpi itu ? kembali lagi keyakinan atas permintaan. Kamu minta...yakini dengan fokus bahwa apa yang kamu minta sudah diikhtiarkan dengan kesungguhan...setelahnya biarkan Tuhan yang tentukan.

Keyakinan yang besar inilah tak ada ukurannya. Karena tiap orang beda-beda penilaiannya. Usaha yang sudah mereka lakukan dan menurut mereka sudah optimal buatku bisa jadi belum seberapa (haahhh....segitunya ???). yaahh...tak sama. Sekali lagi aku hanya mencerna “semua terserah Tuhan, Ning”. Iyaa....manusia memang penting ketika mengejar mimpi-mimpinya tapi bukan yang terpenting. Karena Alloh SWT lah Maha Pengatur yang tahu persis pilihan yang tepat. Seringkali manusia tak terima dan terselimuti kekecewaan yang sangat seringkali menjerumuskan diri pada hal-hal negatif; menyalahkan orang lain, menyalahkan keadaan dan seterusnya.

Semua memang terserah Tuhan, ketika kita minta dan meyakini permintaan kita selanjutnya memang terserah Tuhan. Karena Alloh SWT Maha Mengetahui apa yang terbaik buat-NYA pasti baik. Tapi yang terbaik bagi manusia, belum tentu terbaik walau itupun atas campur tangan-NYA.

Kisah cinta memang tak selalu indah seperti novel-novel yang sering kubaca. Sungguh beruntung bisa menyaksikan perjalanan cinta mereka, walau tak happy ending. Rasa-rasanya daya imajinasiku harus menerima bahwa itulah yang terbaik buat mereka. Dengan pasangan baru mereka masing-masing, dan aku tak kenal ipar-iparku itu (sapa looohhh ???) semoga mereka menemukan kebahagiaan...menjadi keluarga sakinah mawwadah warohmah sampai akhir hayatnya. Semoga aku tak lagi mendengar, melihat tetes-tetes air mata kesedihan karena satu dan lain hal pada perkawinan mereka kecuali maut yang memang memisahkan cinta mereka dengan pasangannya masing-masing.

Kecewa sih ada....karena daya imajinasi tak terpenuhi. Sungguh...ikut senang kalo teman juga bahagia walau dengan orang lain seperti cerita imajinasiku :D :D

Tidak ada komentar:

Posting Komentar