Siapa sih yang gak punya kisah
cinta ? pasti adalah...salah satu bagian dari perjalanan hidup ada pasti satu
kisah cinta. Hhhh...yap..kisah cinta yang aku tulis ini seperti kisah-kisah
lainnya.
Namanya juga kisah cinta dua
anak manusia...berhubung daya imajinasiku sangat tinggi akibat terlalu sering
baca novel-novel picisan, beginilah jadinya...Tuhan pasti punya skenario
terbaik buat mereka. Jiiiiaahhh...mereka ? siapa ? aahh sudahlah...semua
temanku gak asyik bikin kalo ditulis di sini...bisa-bisa aku dikira makcomblang
mereka dehhh...padahal asli...ini Cuma sekedar catatan yang aku lalui bahwa
cinta itu udah ada skenarionya masing-masing. Walaupun aku penginnya happy
ending laahhh...kalo Tuhan berkehendak sad ending, piye jaallll ??
Mereka temanku,
yaapp...dua-duannya. Dekat banget enggak...jauh bingit juga kagak. Pokoknya
adalah beberapa kontak.
Rasa-rasanya aku lihat api
cinta membara dimata masing-masing deehh...saat mereka bersama (yaaa
iyalaaahh....pan lagi jatuh cinta). Eehhh...cinta orang dewasa loh, y...bukan
cinta monyet yang kalo dilihat lagi pada posisiku sekarang ini, unyu
jugaaa....tapi agak mengkhawatirkan sekarang di jaman dulu (haaahhh...ketauan
jadulnya dan gaeknya deeehh...:P).
Cinta mereka cinta orang
dewasa (yaahh..setidaknya begitu menurut pengamatanku). Ada satu visi misi
ketika mereka bersama. Ada satu asa agar perasaan saling mendamba itu terikat
pada satu perkawinan (mungkin loh, ya....setidaknya orang dewasa saling cinta
tentu gak sekedar jalan bareng, makan bareng, menikmati libur bareng dan
seterusnya tho ?). tapi emang sih, dari cerita yang selintas kudengar
(haahhh....ketauan suka nguping juga ???) taaakkk...mereka pernah sekali dua
kali ngobrolin sesuatu pas ada akunya dan diajak ngobrol pulak lah aku...(emang
apaan cengo liat dua orang bermata penuh cinta ?). yaapp...ada hal besar yang
aku tau belum ketemu jalan keluarnya.
Aahhh...yaaa...begitulah aku,
selalu berimajinasi, seandainya mereka...lalu...dan kemudian...maklum Cuma
penonton, jadi sah sah saja merangkai cerita dan akhir kisahnya. Seperti
kebanyakan orang dan sebagai teman y, berharap happy ending. Bermuara pada satu
pernikahan. Tapi itu aku....mereka yang menjalani prosesnya sih, y
gaaakkk...taulah. walaupun sepasang mata mereka memancarkan keyakinan akan
kebersamaan sampai ujung pernikahan, sedikit keraguaan pun mereka punya karena
hambatannya.....banyak dan besar.
Heeeiii...konon kalo cinta
mereka kuat, mereka bisa memperkecil hambatan yang menghadang dihadapan mereka.
Kalo cinta mereka rapuh yo wess...tapi beberapa catatan pengamatanku, sejatinya
mereka kuat menghadapi berbagai rintangan (berasa lomba lari halang rintang
deehh..) dan ketika aku iseng nanya keseriusan mereka, diiiihhh...jawabannya
diluar harapanku deh (sekali lagi daya imajinasiku tinggi). Mereka menjawab
pertanyaan isengku tentang harapan mereka pada hubungannya. Jawabnya standar
bingit; terserah Tuhan, Ning....
Haahhhh...kalo itu sih, aku
juga tahuuuu....minta, yakini dan terima...
Akhirnya daripada aku
menebak-nebak sendiri akhir cerita, aku putuskan tak mengikuti kisah cinta
mereka selanjutnya (kecewa siiiihh...dikiiiittt...) bayanganku mereka akan
bersemangat mempertahankan cinta mereka, menghalau segala hambatan dan
rintangan yang menghadang, bersemangat merintis jalan menuju jenjang
pernikahan. Dan realitasnya, slow...menikmati yang ada didepan mereka...dan
terserah Tuhan....#lap keringat pake tissue...
Lumayan lama juga gak
mengikuti perkembangan kisah cinta mereka. Gak nanya juga, namanya juga cinta
orang dewasa...kepo bingits iiihh...kalo nanya-nanya :D :D kebetulan juga walau
kontak beberapa waktku dengan jeda lumayan lama, aku pikir mereka baik-baik
saja sampai pada suatu hari...
Beeeuuuhh...rusak bubar semua
cerita cinta yang aku imajinasikan selama ini. Harusnya mereka merupakan
pasangan serasi, yang cowok ganteng, yang cewek cantik, keduanya baik, saling
menghargai, saling menyayangi, saling mencintai dan saling-saling lainnya,
laahh...kokkk....semua terserah Tuhan, Ning...
Do’a gak pernah ada yang salah
y ? nyasar ? itu menurut orang yang berantakan daya imajinasi ala
Cinderellanya. Dari jawaban mereka “Semua terserah Tuhan” memang ada satu
totalitas bahwa Tuhan yang atur semuanya. Tuhan yang kasih petunjuk jalan mana
yang akan mereka tempuh; untuk bersama selamanya atau tetap bersama sebagai
teman (haahhh...masih belum terima juga....)
Do’a tak pernah salah apalagi
nyasar. Ketika kita minta dan tak diyakini...Tuhan pasti kasih tau jalan lain.
Walaupun ketika kita minta dan yakin belum tentu juga Tuhan kasih jalan yang
kita pintakan tho ? jawaban Tuhan atas do’a kita Cuma 3,
ya...tidak...tunggulah...
“semua terserah Tuhan”
buatku...saat itu...satu jawaban ketidakyakinan mereka (haahhh...bukannya
pasrah, menerima keadaan apapun yang dipilihkan oleh-NYA ?). secara gitu
y...aku tak melihat ikhtiar besar mereka untuk merealisasikan mimpi-mimpi
mereka (eehhh...beneran mereka punya mimpi untuk menikah ? jangan-jangan daya
imajinasi aku lagi.......). mereka mungkin hanya menikmati kebersamaan yang ada
dengan banyak rintangan dan halangan di depan mereka. Mereka sendiri tak yakin
mereka mampu menyingkirkan beberapa halangan (sekali lagi ini Cuma daya
imajinasiku....).
Daya imajinasi atau bukan,
rasa-rasanya aku belajar banyak mengenali seseorang yang begitu kuat mengejar
mimpinya. Belajar merasakan bahwa suatu mimpi harus dikejar dengan segala
upaya. Fokus...sebagai keyakinan bahwa mimpi itu akan diraihnya...seberapa
besar ikhtiar untuk mengejar mimpi-mimpi itu ? kembali lagi keyakinan atas
permintaan. Kamu minta...yakini dengan fokus bahwa apa yang kamu minta sudah
diikhtiarkan dengan kesungguhan...setelahnya biarkan Tuhan yang tentukan.
Keyakinan yang besar inilah
tak ada ukurannya. Karena tiap orang beda-beda penilaiannya. Usaha yang sudah
mereka lakukan dan menurut mereka sudah optimal buatku bisa jadi belum seberapa
(haahhh....segitunya ???). yaahh...tak sama. Sekali lagi aku hanya mencerna
“semua terserah Tuhan, Ning”. Iyaa....manusia memang penting ketika mengejar
mimpi-mimpinya tapi bukan yang terpenting. Karena Alloh SWT lah Maha Pengatur
yang tahu persis pilihan yang tepat. Seringkali manusia tak terima dan
terselimuti kekecewaan yang sangat seringkali menjerumuskan diri pada hal-hal
negatif; menyalahkan orang lain, menyalahkan keadaan dan seterusnya.
Semua memang terserah Tuhan,
ketika kita minta dan meyakini permintaan kita selanjutnya memang terserah
Tuhan. Karena Alloh SWT Maha Mengetahui apa yang terbaik buat-NYA pasti baik.
Tapi yang terbaik bagi manusia, belum tentu terbaik walau itupun atas campur
tangan-NYA.
Kisah cinta memang tak selalu
indah seperti novel-novel yang sering kubaca. Sungguh beruntung bisa
menyaksikan perjalanan cinta mereka, walau tak happy ending. Rasa-rasanya daya
imajinasiku harus menerima bahwa itulah yang terbaik buat mereka. Dengan
pasangan baru mereka masing-masing, dan aku tak kenal ipar-iparku itu (sapa
looohhh ???) semoga mereka menemukan kebahagiaan...menjadi keluarga sakinah
mawwadah warohmah sampai akhir hayatnya. Semoga aku tak lagi mendengar, melihat
tetes-tetes air mata kesedihan karena satu dan lain hal pada perkawinan mereka
kecuali maut yang memang memisahkan cinta mereka dengan pasangannya
masing-masing.
Kecewa sih ada....karena daya
imajinasi tak terpenuhi. Sungguh...ikut senang kalo teman juga bahagia walau
dengan orang lain seperti cerita imajinasiku :D :D
Tidak ada komentar:
Posting Komentar