Sabtu, 18 Juli 2015

IDUL FITRI

Aaaahhh...tahun ini Idul Fitri yang melegakan. Berasa menang karena hampir sebulan buka dan sahur bareng keluarga dengan formasi lengkap. Anak-anak libur sekolah sebulan dimulai sebelum Ramadhan sehingga sholat taraweh dan puasa mereka efektif tanpa alasan aneh2 :D

Mudik ??
Asyik juga...ngerasain kehebohan tol yang baru dibuka, tol Cikopo - Palimanan apalagi sempat mencicipi jalur tol palimanam - pemalang yang baru dibuka sampai kaligangsa, brebes. Menikmati off road :D :D jalur berdebu luar biasa minim rambu dan motor penduduk sekitar yang masih seliweran saat mudik hari Sabtu, 11 Juli 2015.

Setelah berlelah ria bermobil Karawang-Semarang, tiga hari berikutnya nyobain kereta api jurusan Semarang-Purwokerto. Aaaaahhhh...kehilangan moment berdesak-desakan dengan aneka penjual yang menawarkan aneka dagangannya. Stasiun lebih rapi, gerbong lebih sepi dan rempong juga kudu keluarin KTP buat konfirmasi ulang tiket :D

Gini yaahh...jadi manusia, gak ada asyiknya. Dikasih macet tunjuk2 pemerintah yang kagak becus urus jalàn dll. Dikasih tol baru, diskon bayar pula...diem seribu bahasa.

Dan berita di ujung timur Indonesia tentang pembakaran ? Kebakaran ? Serangan saat beribadah sholat Ied jadi trending topik di medsos dll.
Aaahhhh...sekali lagi sedih membaca deretan berita aneka media, miris membaca status komentar share link dll dari berita yang entahlah...berbumbu banyak.

Mengapa kita begitu mudah mencela hanya dengan membaca satu sumber lalu tak tuntas mencari tahu kebenaran dan bukan pembenaran berita yang beredar luas ? Di saat fitri loh yaaa...saat merasa menang setelah sebulan kita merasa begitu banyak melakukan salah khilaf selama 11 bulan sebelumnya. Eehhh...yaaa...di awal kefitrahan kita mengawali dengan aneka komen, status, celaan dan enyahlah....rasa2nya menjelang 1 Syawal banyak yang menangisi kepergian bulan pengampunan, Ramadhan. Agaknya ratap tangis kehilangan tak berjejak justru serasa lepas dari belenggu dengan melakukan hal yang seharusnya cek ricek, bersabar...tabayyun...dan lakukan sesuatu yang nyata ketimbang mengumbar cela.

Iyah, saya sangat tak setuju perlakuan barbar menghalangi ibadah. Tapi bisa tho ditelusuri dulu kebenaran berita yang beredar. Satu tema berita dengan segala versinya, dengan banyak sudut pandang seperti sumbu untuk meledakkan aneka persepsi, komentar disusul caci maki dan cela.

Kita mengutuk perlakuan buruk orang lain dengan perlakuan yang sama buruknya seringkali lebih buruk.

Helooowww...fitrah, fitri....bersih, terlahir kembali...menodakan diri dengan kesia-siaan di medsos ? Taaaakkk...kami sedang membela saudara kami yang seiman. Baiklah...lakukan dengan tanganmu secara diam tak perlulah berisik dalam tulisan. Medsosmu y hakmu tapi g gitu juga keleus...
Bosan lah tiap saat tiap waktu timeline nya berisi berita yang sama, cela dan caci maki yang tak ada habisnya, sharing link dari satu sumber dan seterusnya. Y sudaaaahhlaaahh...gueh eloh...end

Tak perlu jauh memandang dan merasa ikut terluka atas perjuangan yang semestinya dihadapi. Coba tengok kiri kanan depanmu, anak2 dan keluarga kita sedang berjuang mengalihkan pandangan kita dari gadget saat hari yang fitrah, bersih, terlahir kembali...semoga...^.^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar